16 Maret 2015

Lima Test Mendeteksi Kesehatan

Seorang dokter akan meminta anda melakukan beberapa gerakan atau menulis, pada saat pemeriksaan. Dikarenakan tes fisik dapat mendeteksi apakah tubuh anda berfungsi sebagaimana mestinya atau tidak.

Berikut ini adalah 5 tes penting yg bisa anda lakukan sendiri di rumah :


1. Tes 'Tanda Schamroth'
Tes ini dilakukan untuk memeriksa Kardiovaskular, paru-paru. Angkatlah ke atas atau ke bawah kedua jari telunjuk dan putar keduanya sehingga kuku kedua jari saling berhadapan. Tekan kuku bersama-sama dan anda akan melihat sebuah bentuk kecil, sempit, ruang yang menyerupai bentuk berlian antara kuku anda. Saat itu kuku menjadi sama-sama datar tapi ada ruang kecil yang memperlihatkan kuku tidak saling bersentuhan di sedikit bagian.

Artinya, jika kuku-kuku anda bulat dan tidak dapat menekan hingga datar bersama-sama, itu adalah tanda adanya Clubbing. Clubbing merupakan penebalan ujung jari yang terjadi ketika tidak cukup oksigen yang beredar dalam aliran darah. Clubbing tersebut bisa menjadi tanda penyakit KARDIOVASKULAR, seperti penyakit arteri koroner atau penyakit gagal jantung, dan penyakit paru-paru. dalam beberapa kasus, penyakit radang usus dan sirosis hati juga menyebabkan Clubbing ini. Jika terjadi penebalan pada jari anda, atau terjadi Clubbing, terasa jari bagian atas lebih tebal dari bagian bawah, maka segera cek ke dokter agar dapat memantau jantung dan kesehatan paru - paru anda.

2. Tes Romberg
Tes ini digunakan untuk penyakit Degeneratif (atau keracunan). Untuk melakukan tes ini, berdirilah dengan kaki rapat, letakkan tangan di sisi anda. Lalu tutup mata dan tetaplah dengan keadaan seperti itu dalam beberapa menit. Rasakan apakah anda merasa seimbang atau seperti hendak jatuh. Jika dalam keadaan mata tertutup anda merasa tidak seimbang, itu adalah tanda Ataksia Sensorik atau kehilangan koordinasi motorik yang menjadi tanda Neuropati Diabetik (Diabetic Neuropathy), Sklerosis Ganda (Multiple Sclerosis), masalah telinga bagian dalam, Stenosis Tulang Belakang (Lumbar Spinal Stenosis), atau penyakit Degeneratif lainnya. Tes ini juga terkadang digunakan sebagai tes keracunan atau penyalahgunaan obat. 
Jika anda gagal saat melakukan tes ini tapi merasa tubuh baik-baik saja, ada baiknya anda berdiskusi dengan dokter. Namun jika anda mengalami gejala lainnya seperti mati rasa, kesemutan di lengan atau kaki, masalah keseimbangan, mintalah dokter merujuk anda ke dokter spesialisasi saraf.

3. Tes Pengukuran Jari Tangan
Tes ini dilakukan jika anda ingin memeriksa Osteoarthritis dan penyakit lain. 
Caranya adalah rapatkan jari-jari di salah satu tangan anda, lalu lihat apakah jari telunjuk lebih pendek dari jari manis? Sebuah penelitian di Nottingham Inggris menyatakan bahwa kecenderunga terjadi penyakit di persendian lutut dan pinggul bisa dilihat dari pengukuran jari ini.

4. Tes Hidung dan Tes Tumit
Tes ini dilakukan untuk memeriksa penyakit Neurodegeneratif. Caranya adalah dengan merentangkan lengan dan jari-jari tangan. Setelah itu tutup mata dan cobalah menyentuh hidung dengan jari anda sendiri, kemudian lakukan lagi dengan jari orang lain. Memang tampak mudah, tapi lakukan juga tes ini dengan cara berbaring dan menggerakkan tumit salah satu kaki ke atas dan ke bawah tulang kering dari kaki sebelahnya lagi yang dibentangkan. Jika tidak berhasil melakukan tes ini atau tidak akurat, bisa jadi itu merupakan salah satu tanda penyakit Neurodegeneratif seperti Multiple Slerosis, atau tumor Otak.

5. Tes Posisi Tangan Berdoa
Tes ini untuk mendeteksi Rheumatoid Arthritis (RA). Cara melakukannya adalah menahan tangan seperti berdoa tradisional, dengan jari dan telapak tangan saling menyentuh. Lalu lihatlah apakah jari kelingking anda berdiri lurus sebagaimana mestinya atau tidak. Jika tidak, itu bisa jadi indikator kemungkinan RA yang membuat sendi tangan kaku dan bengkak, menjadi keriput atau bengkok. Cek ke dokter dan cek pula apakah keluarga anda punya sejarah RA, karena penyakit ini seringkali berdasarkan genetik.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar